Alergi makanan bukanlah hal yang sepele. Meski sering dianggap hanya menyebabkan rasa gatal atau ruam ringan, kenyataannya reaksi alergi bisa sangat beragam dan bahkan mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk mengenali jenis alergi makanan yang umum serta memahami bagaimana menghindarinya.

PAFI GUNUNG SUGIH sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA terus mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya memahami kondisi alergi, terutama alergi makanan, demi mencegah risiko yang lebih serius.

Apa Itu Alergi Makanan?

Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu dalam makanan yang dianggap “berbahaya”, padahal sebenarnya tidak. Ketika seseorang yang alergi mengonsumsi makanan tersebut, tubuhnya akan bereaksi secara berlebihan. Reaksi ini bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam setelah makan.

Beberapa gejala umum alergi makanan antara lain:

  • Ruam kemerahan atau gatal-gatal di kulit

  • Pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan

  • Mual, muntah, atau diare

  • Sesak napas atau mengi

  • Anafilaksis, yakni reaksi alergi berat yang bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera

PAFI GUNUNG SUGIH mengingatkan bahwa meski beberapa reaksi tampak ringan, alergi tidak boleh diabaikan karena kondisi bisa memburuk dalam waktu singkat.

Makanan yang Paling Sering Menyebabkan Alergi

Tidak semua orang alergi terhadap makanan yang sama. Namun, ada beberapa jenis makanan yang lebih sering menjadi pemicu alergi, terutama pada anak-anak. Berikut adalah delapan jenis makanan yang paling umum menyebabkan alergi:

  1. Susu sapi – Umum terjadi pada bayi dan anak-anak. Biasanya gejalanya mereda seiring bertambahnya usia.

  2. Telur – Terutama putih telur, yang mengandung protein penyebab alergi.

  3. Kacang tanah – Salah satu penyebab alergi yang paling serius dan dapat menyebabkan reaksi anafilaksis.

  4. Kacang pohon – Seperti almond, kenari, mete, dan pistachio.

  5. Ikan – Termasuk ikan air tawar dan laut.

  6. Kerang-kerangan – Seperti udang, kepiting, dan cumi.

  7. Gandum – Sering membingungkan karena ada yang tidak toleran gluten, tapi alergi gandum berbeda.

  8. Kedelai – Umum terjadi pada anak-anak, namun banyak yang pulih seiring bertambahnya usia.

PAFI GUNUNG SUGIH menganjurkan untuk selalu membaca label makanan kemasan dengan teliti, karena alergen sering tersembunyi dalam bahan-bahan yang tak terduga.

Cara Mengenali Alergi Makanan

Mengetahui makanan apa yang menjadi pemicu alergi bisa menjadi tantangan, terutama jika gejalanya tidak langsung muncul. Untuk memastikan, beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Pencatatan makanan dan gejala: Catat semua yang dikonsumsi dan kapan muncul gejala. Ini membantu mengidentifikasi pola.

  • Tes alergi: Pemeriksaan darah atau tes kulit di fasilitas kesehatan dapat membantu mengenali jenis alergen.

  • Diet eliminasi: Menghindari makanan tertentu untuk melihat apakah gejala hilang, lalu mencoba memperkenalkannya kembali secara hati-hati.

PAFI GUNUNG SUGIH menyarankan agar proses ini dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis, terutama jika alergi yang dialami cukup parah.

Strategi Menghindari Alergi Makanan

Begitu diketahui jenis makanan pemicunya, langkah berikutnya adalah menghindarinya dengan konsisten. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  • Selalu periksa label makanan sebelum membeli.

  • Waspada saat makan di luar, dan jangan ragu bertanya pada pelayan mengenai bahan makanan.

  • Gunakan peralatan makan yang terpisah jika memasak makanan berbeda untuk anggota keluarga yang alergi.

  • Bawa antihistamin atau EpiPen jika diresepkan oleh dokter, terutama saat bepergian.

  • Edukasi orang di sekitar Anda tentang kondisi alergi yang dimiliki agar mereka bisa ikut membantu menghindari risiko.

PAFI GUNUNG SUGIH percaya bahwa dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat hidup lebih aman dan sehat meskipun memiliki alergi makanan.

Alergi makanan bisa menjadi tantangan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi bukan berarti tidak bisa dikendalikan. Dengan mengenali gejalanya, mengetahui jenis makanan pemicu, serta menerapkan strategi pencegahan yang baik, risiko bisa diminimalkan.

PAFI GUNUNG SUGIH mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya memahami alergi makanan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang terdekat. Jangan ragu berkonsultasi dengan ahli farmasi atau tenaga kesehatan jika Anda mencurigai adanya alergi makanan. Edukasi adalah kunci untuk hidup lebih sehat dan aman.